Cara Berani Memulai

Cara Berani Memulai

“Berani Memulai Sesuatu!”

Renungan Harian Anak, Senin 07 Desember 2020

Hakim-hakim 6:15-17; 36 – 7:11

Selamat pagi adik-adik yang dirumah ? Shalooom… Bagaimana kabarnya adik-adik semua ? Kakak berharap adik-adik semuanya sehat-sehat selalu.

Adik-adik siapa yang disini pernah disuruh untuk ikut lomba? Wah mungkin sebagian besar kalian pasti pernah ya … pada waktu disuruh ada anak-anak yang berani dan mau tapi tidak sedikit juga yang menolaknya. Mungkin mereka merasa ga bisa dan ga mampu, atau memang ada yang tidak mau berusaha.

Adik-adik hari ini kita akan belajar bersama tentang kita harus menjadi anak-anak yang berani untuk melakukan sesuatu bahkan hal yang baru, yang belum pernah adik-adik lakukan.

Adik-adik pasti pernah mendengar cerita atau kisah alkitab tentang Gideon yang dipilih Tuhan melalui malaikatNya untuk menjadi Hakim bagi bangsa Israel. Gideon memiliki tugas untuk menyelamatkan dan memimpin bangsa Israel berperang, membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada dan yang terutama menuntun kembali bangsa israel untuk taat pada kuasa dan pimpinan TUHAN. Apakah Gideon berani memulai sesuatu yang baru ini? Awalnya sih ga berani, bahkan Gideon sempat ragu lohh dengan pernyataan Malaikat itu, bahwa dia akan menjadi alat TUHAN yang menyelamatkan bangsa itu. Gideon melihat dirinya yang tidak memiliki kekuatan dan kelebihan apa-apa

Ada dua kelemahan dirinya:

Tapi Tuhan berkata kepada Gideon “Tetapi Akulah yang menyertai engkau,…”  artinya Seberapa lemah pun Gideon, jika TUHAN yang menyertai Gideon, Gideon tidak usah takut pada apapun

Bahkan untuk meyakinkan dirinya Gideon meminta tanda kepada Tuhan, Tanda pertama adalah bentangan bulu domba di pengirikan itu basah dan tanah di sekitarnya kering. Keesokan harinya terjadilah seperti yang Gideon minta. Dan tanda kedua, Gideon meminta sebaliknya, tanah di sekitar penuh dengan embun dan guntingan bulu domba itu kering, dan TUHAN pun melakukan sesuai permintaan Gideon. Setelah menguji semuanya dan mendapat jawaban TUHAN atas tanda yang dia minta, maka Gideon dengan gagah berani maju memimpin bangsa Israel.

Gideon berhasil mengalahkan bangsa Midian, bukan karena kekuatannya tetapi karena ada penyertaan TUHAN. “Selalu ada saat pertama untuk segala sesuatu” yang memerlukan keberanian kita.

Adik-adik Jika kita mengalami kegagalan, jangan sampai mematahkan semangat kita untuk memulai sesuatu yang baru. Mari kita menjadi anak-anak yang berani melakukan apa yang baik dan melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan kita. Dan ingatlah bahwa Tuhan senang jika kita anak-anak-Nya, selalu berharap pada pertolonganNya ketika dalam keadaan apapun

Hakim-hakim 6:12b, “TUHAN menyertai engkau, ya, pahlawan yang gagah berani”.

Aku mau belajar berani untuk melakukan sesuatu yang baru terlebih lagi berani melakukan apa yang baik dan melakukan Firman Tuhan

BAB VIIKEBERANIAN MENGHADAPI RESIKO“Manusia pemberani bukanlah Seseorang yang tak pernahmerasa takut, Tetapi seseorang yang takut pada hal-hal yangSeharusnya, pada waktu yang tepat, dengan Cara yang benar”AristotelesA. Pengertian ResikoApa itu resiko? Darmawi (1997) memberikan beberapa pengertian resiko sebagai berikut: 1. Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian)2. Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian)3. Risk is uncertainly (Resiko adalah ketidakpastian)4. Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda outcome yang diharapkan) Berdasarkan penelusuran, resiko timbul karena adanyasituasi ketidakpastian akan pekerjaan (usaha) yang kitalakukan. Ketidakpastian itu secara teoretik lebih dibanyakdisebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 931. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir. Semakin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastian.2. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan.3. Keterbatasan pengetahuan/keterampilan/teknik pengambilan keputusan.4. Tantangan yang dihadapi begitu banyak dan beragam.5. Persaingan yang ketat. Kelima faktor sebagaimana dikemukakan di atas menjadipemicu setiap saat akanadanya resiko yang setiap saatmengintai usaha atau pekerjaan kita. Seorang pengusahaidealnya mampu mengidentifikasi berbagai faktor yang secaraparsial maupun sistematis berpotensi menimbulkan resiko.Namun demikian, resiko sebesar dan sesukar apapun harusselalu dihadapi dengan tenang, sebab setiap resiko padadasarnya memberikan dua kemungkinan, yaitu: Pertama,resiko memberikan pembelajaran yang tak ternilai harganyaagar setiap langkah atau keputusan yang diambil senantiasamenggunakan perhitungan yang cermat. Kedua, resiko dalampengertian kegagalan adalah pintu utama untuk menuju sukses. Berani menghadapi resiko demi meraih keberhasilan adalahmental dan sikap yang berkepribadian. Jarang sekali seseorang yangmempunyai mental seperti itu. Kebanyakan dari kita memilikikepribadian yang rapuh, sekali pukul oleh kegagalan maka jatuhlahkita. Dalam mengejar cita-cita dan hidup bahagia, keberanian untukmenghadapi resiko kegagalan memang sangat diperlukan.Keberanian semacam ini hanya ada dan dimiliki oleh orang-orangyang hidupnya berhasil. Berani menghadapi resiko berarti tidak takutmelakukan usaha, tidak takut menghadapi rintangan atau yangterjadi, dan merekapun mampu menjinakkan kegagalan demi94kegagalan. Inilah yang juga penting dan perlu untuk menghiasipribadi. Agar dapat menumbuhkan mental keberanian dalam resikoterhadap segala usaha, maka yang diperlukan adalah membiasakandiri untuk bertindak dan jangan sekali-kali berpikir negatif. Berpikirnegatif dalam hal ini adalah selalu membayangkan kegagalan yangkemungkinan kecil terjadi. Bagi orang yang sukses dan berhasildalam segala hal, cara berpikir tentang kegagalan dalam memulaisesuatu adalah sangat disayangkan. Tapi berpikir ke arah suksesdianggapnya sangat membantu untuk menumbuhkan keberaniantersebut.B. Kiat Menghadapi ResikoMenumbuhkan keberanian untuk menghadapi resiko perlu didukung oleh langkah-langkah atau kiat yang tepat untuk menghadapi konsekuensi-konsekuensidari keputusan dan tindakan atau resiko yang diambil. Adapunkiat-kiat yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut:1. Berpikir dengan Penuh Kepercayaan Berpikir dengan penuh kepercayaan akan membantumental kita dalam menghadapi segala kegagalan dan resikomengenai kehidupan. Berpikirlah selalu ke arah sukses, makarasa takut dan khawatir tentang kegagalan tak mungkinterlintas dihati anda. Siapkan pikiran-pikira positif dankepercayaan yang kuat atas usaha dan tindakan anda pada suatukeberhasilan, agar rasa cemas pada kemungkinan-kemungkinanan yang terjadi bisa teratasi. Cara berpikir negatifoleh orang-orang yang berhasil dianggapnya sebagai sikapyang cenderung merusak kehidupan berotak cemerlang danberpendidikan tinggi sebagian gagal dan merasa takut untuk 95bangkit kembali. Masalah yang terdapat pada diri merekaadalah karena selalu berpikir negatif yang mengarah pada suatukegagalan. Bagi anda, berpikir pada masalah yang positif dancenderung ke arah sukses, maka rasa takut semacam itu akantak mungkin anda temui. Kepercayaan adalah kekuatan yang mengalahkan segala-galanya di dunia ini. Seringnya kata-kata itu anda jumpaidalam buku ini sebab ia mempunyai nilai yang tinggi danbenar-benar dapat merubah seseorang menjadi yang tangguh.Pikiran dan kepercayaan benar-benar mempunyai kekuatanyang luar biasa. Tanamkan kepercayaan pada diri anda setiapwaktu bahwa suatu saat anda akan terserang penyakit lambung,maka dalam jarak dekat anda pasti terserang penyakit tersebut.Tapi percayakan pada diri sendiri bahwa suatu saat anda akanhidup bahagia dan sejahtera, maka cepat atau lambat keinginanakan tercapai. Dengan kekuatan kepercayaan kita berhasilmembangun diri sendiri menjadi mantap dan penuh keyakinan.Dengan kepercayaan kita mampu menjalin pergaulan yang baikdan tak merasa rendah diri dalam pergaulan tersebut. Cara melakukan sesuatu pekerjaan selalu ditemukan olehmereka yang mempunyai kepercayaan dan yang yakin bisamelakukannya. Kepercayaan merupakan suatu keyakinan danmental yang selalu membangun kemauan manusia. Berusahaatau bertindak dengan disertai kepercayaan yang kuat akanhasil yang mantap, maka pada akhirnya kita benar-benarmerasa kepuasan dari jerih payah tindakan kita. Kepercayaankepada sukses merupakan faktor yang dapat membantu andadalam menumbuhkan keberanian mengejar cita-cita. Pernahkan96anda mendengar orang-orang yang terkenal, orang-orangsukses serta karya-karyanya yang besar ? Rahasia dibalik keberhasilan mereka adalah rasa percayadiri, keyakinan kuat terhadap hasil-hasil yang akan dicapai.Dengan selalu meletakkan sikap positif dan kepercayaantersebut, maka orang-orang tersebut mampu menghadapiresiko, tahan terhadap pukulan kegagalan yang bertubi-tubi.Karena dia percaya mengenai keberhasilan yang akandidapatkan, maka segala rintangan bukanlah suatu masalahyang menentukan mundurnya suatu usaha. Ia terus bangkit danmencoba lagi, keberaniannya semakin membaja. Dan hasilnyabenar-benar menggemparkan masyarakat dunia. Sesungguhnya, di zaman modern ini, kepercayaanmenghasilkan lebih banyak daripada memindahkan gunung-gunung. Unsur yang asasi, satu-satunya unsur yang asasi,dalam penyelidikan ruang angkasa bisa dikuasai. Tanpakepercayaan yang teguh, kuat dan bulat bahwa manusia itu bisamengadakan perjalanan ke ruang angkasa, serjana-sarjana kitatidak akan mempunyai keberanian untuk mencobanya danmeneruskan usaha-usahanya. Kepercayaan, keyakinan, bahwakanker bisa disembuhkan. Sekarang ini, ada yang berbicaramengenai kemungkinan terowongan akan dibangun di bawahlaut, yang menghubungkan Prancis dan Inggris. Apakahterowongan itu akan dibangun, bergantung dari keyakinanorang-orang yang bertanggung jawab atas dibangun tidaknyaterowongan ini. Demikian uraian Doktor Dave yang sempatsaya kutip dari sebuah yang berjudul The Magic of ThinkingBig. 97Oleh sebab itu hiasilah hidup anda dengan selalu berpikirmengenai sukses dan keberhasilan. Jangan sekali-kali berpikirtentang kegagalan. Dirumah, di tempat rapat, di kantor dandimanapun anda berada, berpikirlah mengenai keberhasilanagar keberanian bertindak dan berusaha semakin mantap.Seandainya dalam usaha atau dalam melakukan sesuatutindakan lalu anda menemui kesukaran maka jangan berkecilhati. Jangan tinggalkan dan mengalihkan perhatian padapekerjaan lain. Tapi anda harus selalu dekat berkat dalam hati“Saya pasti menang dan berhasil”. Sesuangguhnya berpikirpositif dan kearah sukses dan menciptakan suasana hatibersemangat dan membuat keberanian mental untukmenghadapi segala resiko yang mungkin terjadi. Sadarilahbahwa pikiran yang negatif hanyalah membuat diri kita takutakan membuat pekerjaan atau rencana menjadi gagal. Berpikir dan selalu meletakkan kepercayaan diatasrencana-rencana yang baik, akan menghasilkan sesuatu yangbaik pula. Angan-angan yang positif dan rencana yang baik,pasti akan diikuti oleh tindakan-tindakan demi mewujudkankeinginan tersebut. Sebenarnya segala tindakan yang kitalakukan setiap waktu ini adalah digerakkan oleh tenaga pikirandan kepercayaan batin. Oleh sebab itu jika anda mulaimerencanakan sesuatu pekerjaan tetapi pikiran-pikiranmerencanakan sesuatu pekerjaan tetapi pikiran-pikiran yangjelek mengalir masuk kedalam batin kita, maka untuksementara waktu lowongkanlah pikiran anda. Usahakan agarpikiran anda benar-benar kosong-kosong dan usahakan pulauntuk mencegah pikiran jelek yang mengalir masuk. Pada98dasarnya mengosongkan pikiran sejenak untuk memperolehsebuah keputusan yang baik adalah sangat dianjurkan. Jadi membayangkan itu bukanlah sekedar fantasi.Imajinasi adalah seni atau ilmu memprojektir pola pemikiranitu. Anda boleh menyebutnya cara mengolah bayangan pikiran.Dan jenis bayangan yang anda buat bagi diri anda adalahsangat penting. Karena bayangan itu dapat menjadi kenyataan.Buah pikiran adalah induk perbuatan. Bila andamempersiapkan pikiran dengan bayangan sukses, tindakan-tindakan yang mengandung sukses pasti menyusu. Tapi,perhatikan bahwa resep untuk pola berpikir ini ialah tidak lupamemohon kepada Tuhan untuk membantu anda. Yakin dan percaya bahwa setiap rencana, setiappekerjaan dan setiap sesuatu itu bisa dilaksanakan adalahmerupakan sikap yang sangat membantu dalam menumbuhkankeberanian mental. Anggaplah hal itu prinsip dan selalu adadalam pikiran kita yang positif. Dengan menempatkan suatukepercayaan bahwa hal itu bisa dilakukan, membuat pikirankita mencari cara bagaimana dapat melaksanakan danmewujudkan.

Hasil Pencarian Berani Memulai Berani Sukses

Maaf, barangnya tidak ketemu

Coba cek lagi kata pencarianmu.

Salah satu Filsuf mengatakan bahwa tugas yang besar, membutuhkan tanggung jawab besar pula.

Minggu, 21 Februari 2021, bertepatan dengan 2 tahun saya mengundurkan diri dari dunia perkuliahan. Gegara ilmu Filsafat yang saya pelajari di dunia akademik, saya pun dibutakan oleh angkara logika.

Logika saya waktu itu adalah tanpa menyelesaikan dunia perkuliahan pun, saya masih bisa bekerja. Melalui dunia pekerjaan, saya akan mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang saya peroleh akan memberikan kebahagiaan.

Kebahagiaan di dalam dunia pekerjaan, tidak serta merta memberikan kenyamanan absolut. Absolutisme kebahagiaan ternyata membutuhkan tanggung jawab besar. Pilihan untuk mengundurkan diri dari dunia perkuliahan, memantik adrenalin saya untuk berani bertanggung jawab.

Berani memulai, berani mengakhiri adalah nadi dari semangat saya. Tapi, seiring dengan perjumpaan di dalam dunia pekerjaan, saya banyak belajar hal baru. Salah satu insight yang saya dapatkan dari rekan kerja adalah semangat untuk meng-upgrade pendidikan.

Upgrade pendidikan adalah hal mutlak di dalam dunia pekerjaan. Tatkala saya melihat lowongan kerja di manapun, kualifikasi yang dibutuhkan  adaalah minimal S1.

Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan memang tak mudah. Tapi, berbekal pendidikan yang memadai, kita akan menggenggam masa depan di telapak tangan.

Menarik salah satu tendensi yang saya temukan di dalam keseharian mahasiswa. Di mana, sewaktu masih kuliah, pingin cepat wisuda ataupun keluar. Tujuannya adalah bekerja. Lalu membahagiakan orangtua dengan penghasilan yang kita dapatkan di dunia kerja.

Sementara, para pekerja pingin kuliah lagi. Rupanya logika kita selalu bertolak belakang dengan realita. Terutama saya yang mengalami perasaan demikian. Saya pun tidak tahu, apakah anda pernah mengalaminya atau tidak?

Yang pasti, di panggung inilah saya penguasa absolut. So, saya bebas menulis. Menulis sesuai apa yang saya alami. Memang tak mudah, menulis kelemahan di dalam ruang publik. Tapi, lebih baik menulis kelemahan dengan jujur. Karena tidak semua orang menulis jujur dengan dirinya sendiri.

Lihat Diary Selengkapnya

Lalu, apa yang bisa dipetik oleh pembaca dari kisah hidup saya? Teruntuk mahasiswa, selagi masih punya kesempatan, jangan pernah sia-siakan kebaikan dari orangtua. Karena pikiran kita dengan logika apapun, akan selalu terbentur di dalam dunia kerja atau realita hidup.

Memang, ilmu pengetahuan yang kita dapatkan di dunia perkuliahan tidak menjamin keberhasilan kita di dunia kerja. Tapi, setidaknya kita sudah memiliki softskill dan hardskill selama menekuni ilmu pengetahuan di dunia perkuliahan.

Karena yang menentukan keberhasilan kita di dunia kerja adalah softskill dan hardskill yang kita miliki.

Setelah sekian lama saya bergelut dengan angkara logika filsafat, akhirnya saya pun mendapatkan pencerahan dari sharing lintas profesi, budaya di dunia kerja. Terutama upgrade pendidikan.

Berani memulai, berani mengakhiri. Karena saya sudah berani mengundurkan diri dari dunia perkuliahan, saya pun harus berani mempertanggungjawabkan pilihan saya. Senada anda mahasiwa, berani memasuki dunia perkuliahan, berarti berani menyelesaikan perkuliahannya tepat pada waktunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Diary Selengkapnya

Saat menginjak usia 25 tahun mungkin sebagian orang akan merasa bahwa kita sudah harus merencanakan tabungan masa depan, menikah, mulai menata hidup, dan lain sebagainya. Sebelum mencapai usia 25, aku sudah mencoba memperjuangkan segalanya. Dalam artian, aku sudah mencoba untuk bekerja meski tidak benar-benar nine to five. Aku mencoba berbincang dengan diriku sendiri dan meyakini bahwa aku memang menyukai apa yang sedang aku kerjakan sekarang. Aku senang dan nyaman dengan pekerjaanku sekarang tapi aku juga merasa butuh warna baru dalam hidup. Di sisi lain, tidak mudah untuk bisa memulai hal baru, karena sesuatu yang familiar memang akan selalu terasa lebih nyaman sebenarnya.

Aku senang dan nyaman dengan pekerjaanku sekarang tapi aku juga merasa butuh warna baru dalam hidup. Di sisi lain, tidak mudah untuk bisa memulai hal baru, karena sesuatu yang familiar memang akan selalu terasa lebih nyaman sebenarnya.

Selama ini aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan orang lain di atas kebutuhanku pribadi. Aku seringkali mengalah untuk kepentingan orang lain. Terkadang ada situasi yang aku pun bingung bagaimana cara menanggapinya, tapi pada akhirnya aku tetap berusaha sebaik mungkin untuk hadir saat dibutuhkan. Tapi tahun lalu aku mulai berpikir, iya aku memang menikmati membantu orang lain, tapi aku juga mulai mencari sebenarnya apa yang diriku sendiri butuhkan. Bisa dibilang aku mulai soul searching, mencari apa yang bisa membuatku bahagia selain membahagiakan orang lain. Sampai akhirnya aku menemukan musik adalah jawabannya. Keputusan ini terasa sangat membahagiakan karena datang dari dalam diri bukan faktor eksternal.

Aku sudah mencoba banyak hal untuk bisa berkecimpung dalam industri musik sampai mencoba ikut audisi ajang pencarian bakat, walaupun masih belum berhasil. Sempat merasa putus asa dan merasa mungkin aku cukup hadir dari balik layar saja. Toh, aku pun senang setiap melihat ada musisi yang berbakat bisa berkembang secara musik. Tapi kemudian aku menyadari bahwa awal mulai kerja di label musik juga karena aku suka menyanyi, jadi kenapa nggak coba aku mulai saja sekarang. Untungnya aku juga bertemu dengan teman-teman yang sangat mendukungku untuk bermusik. Selain keberanian dari diri sendiri, aku sadar aku juga tidak mungkin bisa merilis single pertamaku, "Reckless" tanpa bantuan mereka.

Dorongan utama untuk memulai karir di dunia musik pada dasarnya adalah aku tidak mau menyesal. Aku tidak ingin ada kata “what if” di masa depan karena keputusanku untuk menyerah, jadi aku memilih untuk memberanikan diri merilis karya pertamaku. Lagu Reckless sendiri awalnya ditulis berdasarkan perspektif yang romantis tentang sosok si dia. Tapi saat menyelesaikan lagu ini, aku malah ingin melihat lagu ini sebagai cerminan diriku sendiri. Aku menerima bahwa memang aku kadang ceroboh. Di saat yang bersamaan, ketika suatu hal tidak berjalan dengan baik aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Cerita lagu ini sebenarnya paling personal dari lagu-lagu lain yang aku tulis, karena aku jarang ngomongin soal diri sendiri. Jadi, rasanya ini adalah lagu yang paling tepat sebagai perkenalan diri.

Aku tidak ingin ada kata “what if” di masa depan karena keputusanku untuk menyerah. Jadi aku memilih untuk memberanikan diri merilis karya pertamaku.

Kadang aku juga bisa salah ngomong atau salah tingkah, I’m also an overthinker. Kalau aku bersedia melepaskan diri, mungkin aku bisa melihat hal lain yang selama ini tanpa aku sadari tersingkir dari pengelihatanku karena aku terlalu terfokus pada satu bagian saja. Aku merasa kalau aku terlalu memikirkan suatu hal justru pada akhirnya semua hal yang berusaha aku seimbangkan jadi berantakan. Pada akhirnya aku yang masih manusia biasa. Satu hal yang juga aku yakini adalah kalau memang kita punya mimpi yang sangat ingin kita wujudkan, coba dulu aja. Kalau mau buat suatu karya, buat dulu dan coba untuk bisa konsisten. In order to make your dream, you gotta do all in. Coba turunkan ekspektasi saat baru memulai hal baru, karena semuanya butuh waktu. Jangan terpaku pada angka, ingat lagi kenapa kita mulai. Lihat angka sebagai gambaran pertumbuhan kita dalam berkarya, angka bukan tujuan akhir melainkan bagian dari proses. Sebagai musisi, kita pasti ingin untuk bisa berkarya dalam waktu yang lama.

Coba turunkan ekspektasi saat baru memulai hal baru, karena semuanya butuh waktu. Jangan terpaku pada angka, ingat lagi kenapa kita mulai. Lihat angka sebagai gambaran pertumbuhan kita dalam berkarya, angka bukan tujuan akhir melainkan bagian dari proses.

BERANI MemulaiBERWIRAUSAHA Dr. Harries Madiistriyatno, S.Hum., M.Si. Ida Musdafia Ibrahim, S.E., M.M2020 iBERANI Memulai BERWIRAUSAHAiiBERANI memulai BERWIRAUSAHA Penulis: Dr. Harries Madiistriyatno, S.Hum., M.Si. Ida Musdafia Ibrahim, S.E., M.M ISBN: 978-623-94808-3-7 Editor: Burhannudin Design Cover Mustaghfiri Abdan Layout: Mustaghfiri Abdan Penerbit: CV. Publisher Multimedia Indonesia Redaksi: Jl. Simpang Gusti IV RT. 34 No. 103 Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia Kantor Pusat: Jl. Semangat Dalam, Komp. Sajadah Nomor 14B, Alalak, Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Indonesia Email: [email protected] Website: www.publishermultimediaindonesia.com Telp/Wa: +62 878-1405-9515 Cetakan pertama: September 2020 Copyright © 2020 Penerbit CV. Publisher Multimedia IndonesiaHak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa seijin penerbit iiiKata PengantarPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah memberi limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul“BERANI Memulai BERWIRAUSAHA” dan buku inimembahas konsep dasar memulai berwirausaha. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnyakepada Ida Musdafia dan Sekar Khinanthi Harfia. Selaku istridan anakku yang setiap hari mendukung penulis agar selalusehat dan berdoa semoga buku ini bermanfaat untukmasyarakat dan pelaku bisnis serta cendikiawan yang inginmemulai usaha atau berwirausaha serta berani untuk memulaimembuka bisnis. Penulis juga berterima kasih kepada keluarga teman-teman, serta semua pihak yang telah membantu dalammenyelesaikan buku ini. Harapan penulis semoga buku inidapat menambah wawasan dan referensi bagi pembaca untukberani memulai berwirausaha, baik untuk individu, masyarakatmaupun di dunia pendidikan sebagai bahan untuk memotivasibergeraknya nilai-nilai konsep berwirausaha. Penulis menyadari buku ini masih jauh dari sempurna.Maka dari itu, penulis menerima segala kritik dan saran yangdapat membangun untuk kebaikan dan kesempurnaanpenulisan buku berikutnya. Jakarta, 28 September 2020 PenulisivDaftar IsiKata Pengantar...................................................................................ivDaftar Isi.............................................................................................vBAB I KEWIRAUSAHAAN .............................................................1 A. Pandangan Negatif terhadap Profesi Wirausaha ......................4 B. Manfaat dan Kelemahan Menjadi Wirausaha...........................7 1. Manfaat Menjadi Wirausaha ..............................................8 2. Kelemahan Menjadi Wirausaha........................................10BAB II WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN.......................13 A. Pengertian Kewirausahaan Atau Entrepreneur......................13 B. Model Proses Kewirausahaan atau Entrepreneurship ............17 1. Proses Inovasi ...................................................................17 2. Proses Pemicu...................................................................18 3. Proses Pelaksanaan...........................................................19 4. Proses Pertumbuhan .........................................................19BAB III INTRA PRENEURSHIP, ULTRAPRENEURSHIP DANECOPRENEURING ......................................................................... 21 A. Memahami Intrapreneurship ..................................................21 B. Koperasi dan Intrapreneurship................................................24 C. Bendahara dan Intrapreneurship .............................................30 D. Memahami Ultrapreneurship ..........................................36 E. Memahami Ecopreneuring ..............................................40BAB IV PROFIL WIRAUSAHAWAN ...........................................48 A. Profil Wirausahawan ..............................................................49 B. Falsafah Wirausahawan ..........................................................54 C. Kaidah Kewirausahaan ...........................................................55 D. Sifat yang Menghancurkan Wirausahawan............................56 E. Mengukur Kemampuan Diri Calon Wirausaha ......................65BAB V KREATIFITAS DALAM KEWIRUSAHAAN ..................67 A. Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan..................................67 B. Mengapa perlu kreatifitas? (Roe dan Raudsepp) ....................72 vC. Hal-Hal yang Merintangi Kreatifitas (Kao,1989) ...................73 D. Hal-Hal yang Mengembangkan Kreatifitas (Kao) .................73 E. Intuisi yang Berproses ............................................................74BAB VI ETOS KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN ....77 A. Membangun Motivasi Kewirausahaan ...................................77 B. Motivasi: Teori, Proses dan Implementasi..............................78 1. Teori-Teori Motivasi ........................................................78 2. Teori Motivasi Hawthorne................................................84 3. Teori X dan Teori Y ( Douglas Mc. Gregor)....................85 C. Proses dan Implementasi .......................................................87 D. Kepemimpinan dalam Kewirausahaan...................................89 1. Kepemimpinan Efektif .....................................................89 2. Sifat-Sifat Pimpinan yang Ideal........................................90 3. Tugas Kepemimpinan.......................................................91BAB VII KEBERANIAN MENGHADAPI RESIKO .....................93 A. Pengertian Resiko...................................................................93 B. Kiat Menghadapi Resiko ........................................................95 C. Diperlukan Keyakinan yang Kuat.........................................103 D. Hancurkan Pikiran yang Merusak Kepribadian....................105 E. Bercermin pada Orang-orang Pemberani..............................106 E. Mengurangi Ketergantungan pada Orang Lain.....................107 F. Memiliki Motto untuk Maju .................................................109 G. Keberanian Membuat Perbedaan .........................................110 H. Mengelola Resiko Usaha......................................................112 I. Keberanian Pelaku usaha ......................................................114BAB VIII MEMPREDIKSI DAN MENILAI PELUANG PASAR........................................................................................................117 A. Informasi untuk Menemukan Pasar......................................118 B. Melaksanakan Riset Pasar ....................................................120 C. Perumusan Persoalan ............................................................121 D. Lakukan Penelitian Pendahuluan .........................................122 E. Rencana Riset .......................................................................122 F. Gunakan Sumber Daya Kita Sendiri.....................................122 G. Gunakan Sumber Daya dari Luar.........................................123 H. Tafsirkanlah Datanya ...........................................................124 I. Buatlah Keputusan................................................................124viJ. Terapkan dan Tinjaulah Kembali Keputusan Kita..................124 K. Mengembangkan Usaha Baru.................................................125 1. Memperkenalkan Produk-Produk Baru ..........................125 2. Data Sensus ....................................................................126 3. Menggunakan Data Sensus.............................................128BAB IX RENCANA PEMASARAN.............................................130 A. Ruang Lingkup Rencana ......................................................130 B. Memahami Konsep A I D A + S...........................................132 C. Konsep Pemasaran bagi Wirausaha......................................134 D. Arti Pentingnya Pelanggan ...................................................140 E. Tiga Kegiatan Dasar dalam Pemasaran.................................143 1. Commodity Approach .....................................................143 2. Institutional Approach....................................................144 3. Functional Approach......................................................144 F. Komoditi Apa Yang Akan Dipasarkan .................................144 1. Barang Konsumsi ...........................................................145 2. Barang Hasil Bumi .........................................................147 3. Barang Industri ...............................................................147 4. Jasa .................................................................................148BAB X STRATEGI PEMASARAN ......................